Kategori Artikel dan Berita Kami, Silahkan Dibaca

Say NO tobe Corruptor!!! Get the Corruptor in the Jail!!!

Minggu, 19 Juni 2011

Madura Kembali Punya Kereta Api? Nih Sejarah Kereta Api di Madura Beserta Album Foto KA Madura Tempo Doeloe!

Postingan artikel ini sebagai kelanjutan dari postingan sebelumnya tentang sinyal akan kembali diluncurkannya jalur kereta api (API) di Madura yang sudah resmi ditutup sejak tahun 1987. Berikut sejarah KA di Madura yang mulai dibangun sejak era kolonial Belanda di akhir tahun 1800-an.


Jalur KA antara Kalianget (Kab Sumenep - Madura Timur) sampai dengan Kamal (Kab Bangkalan - Madura Barat) pertama kali dibuka Pemerintah Hindia Belanda bagian demi bagian antara tahun 1898 s/d 1901. Periodesasi pembukaan jalur KA di Madura adalah Kamal-Bangkalan (1898), Bangkalan-Tunjung (1899), Tunjung-Kwanyar (1900), Tanjung-Kapedi (1900), Kapedi-Tambangan (1900), Tambangan-Kalianget (1899), Kwanyar-Blega (1901), Tanjung-Sampang (1901), dan Sampang-Blega (1901).
Foto Stasiun KA Pamekasan Jaman Belanda

Pembukaan masing-masing jalur KA, mengacu kepada nama-nama stasiun pemberhentian (spoorstation) dan sebagian besar sejajar dengan jalan raya di bagian selatan Pulau Madura. Dalam buku Madura Dalam Empat Jaman: Pedagang, Perkembangan Ekonomi, dan Islam, (Huub de Jong, 1987: 13) dipaparkan, pada zaman Hindia Belanda, jalur KA dikelola Madura Stoomtram Maatschappij.

Awalnya moda transportasi KA memang hanya digunakan sebagai sarana angkutan garam sebagai komiditi utama Madura antara Kalianget dan Kamal maupun sebaliknya.

Kereta kemudian tak hanya melayani garam. Penduduk lokal menjadikan sebagai wahana transportasi paling cepat dan murah. Perjalanan KA dari titik awal sampai akhir, di zaman itu berlangsung hampir sehari penuh. Perjalanan dengan KA ini disambung dengan kapal-kapal tambang (feri) yang berlayar antara Pelabuhan Kamal (Bangkalan) dan Pelabuhan Ujung/ Perak (Surabaya - Jawa) maupun antara Pelabuhan Kalianget (Sumenep) dengan Pelabuhan Panarukan (Situbondo).
Foto Jembatan KA antara Sampang-Pamekasan yang Baru Dibangun Belanda

Sejarah kelam transportasi KA Madura terjadi pada masa kolonial Jepang. Jalur KA Kalianget - Pamekasan dibongkar tentara Dai Nippon dengan mengerahkan tenaga-tenaga Romusha. Besi rel bekas jalur KA yang dibangun Belanda tersebut dijarah oleh Jepang untuk selanjutnya dijadikan mesin-mesin perang Jepang selama Perang Pasifik (Perang Dunia II).

Praktis setelah masa kemerdekaan, tranportasi KA di Madura hanya menyisakan jalur Pamekasan sampai Kamal. Jalur itu cukup disesaki penumpang meski tidak sepadat di Jawa. Turun dari kapal penyeberangan di Dermaga Kamal, KA siap mengangkut masyarakat ke berbagai tempat di Madura. Sebaliknya, KA yang mengangkut penumpang dari berbagai Madura akan berhenti di stasiun Kamal untuk selanjutnya diteruskan dengan kapal menuju Surabaya.
Lingkaran Merah Adalag Rangkaian Gerbong KA di Ujung Dermaga Pelabuhan Kalianget Sumenep

Pada masa itu jalur trasportasi KA menjadi favorit atau pilihan utama masyarakat Madura karena angkutan darat seperti bus, mobil pribadi, minibus, apalagi sepeda motor, belum sebanyak sekarang. Namun seiring kemajuan jaman, moda trasportasi ini mulai ditinggal oleh masyarakat dengan beralih ke sarana angkutan lain. Jalur KA di Madura pun kemudian resmi ditutup pada tahun 1987.

Nah, sejak diresmikannya Jembatan Suramadu pada 10 Juni 2009, PT KAI sepertinya mulai tergerak kembali menghidupkan jalur KA di Madura. Apalagi melihat fakta pertumbuhan penduduk Madura yang kian besar serta makin padatnya jalur trasportasi darat memang membuka peluang pembukaan bagi angkutan darat lainnya, yakni kereta api. Bisa terwujudkah KA kembali menyusuri daratan Pulau Madura? Kita tunggu saja.
BACA ARTIKEL sebelumnya tentang Madura Bakal Kembali Punya Kereta Api? KLIK DISINI


Data sejarah KA di Madura diambil dari: http://www.inka.web.id
Foto sejarah KA di Madura diambil dari Madoera Stoomtram Maatschappij
Rel KA Dari Sumenep Menuju Kalianget
Loko C3117 Yang Sedang Lewat di Telang - Bangkalan sekitar 1969
Loko C2602 dan C2602 di Depo KA Kamal - Bangkalan 7 Oktober 1971
Jaringan Rel KA Madura Jaman Belanda, Kemungkinan ini di Wilayah Antara Torjun-Sampang
Wooo....Reng Blendeh (Orang Belanda) Lagi Mejeng Berlatar Stasiun KA Kamal
Foto Stasiun KA Kamal - Bangkalan Jaman Belanda, Madoera Tram
Suasana Stasiun Kamal di Era Belanda

 Asyik juga ya foto-fotonya. Kita tunggu saja, bisakah Madura kembali punya kereta api?!

5 komentar:

  1. dilema antara memberi kenyamanan terhadap penumpang ataukah memberi lahan pekerjaan pada rakyat... kereta api yang cepat masal serta murah akan memberi kenyamanan terhadap penumpang serta memangkas ongkos... pada sisi lain bila kereta api diadakan kembali maka rakyat "supir" akan banyak yang nganggur... TUGAS PEMERINTAH UNTUK MEMIKIRKAN DILEMA INI... jangan hanya merebut jabatannya saja tetapi tidak mau memikirkan rakyat

    BalasHapus
  2. waduhhhh saya bahkan tidak tau sejarah kalo dipulau ku ini ada kereta api ,,,,,, hmmmmmmmm

    BalasHapus
  3. oia broo, aku dari tanjung bumi bangkalan, ku penasaran , masih ada gak bekas rel" keretanya, kira" dimana ??????

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kawasan Madura utara itu kami yang kurang tahu. Klo dari penelusuran kami, jalur rel kereta hanya di kawasan Madura selatan.

      Coba ente tanya ke sesepuh desa setempat. Setidaknya orang2 yang kelahiran 60-an atau 70-an.

      Hapus
  4. adanya KA tersbut itu adlh suatu contoh klu mdura itu adlh pulau yg berpotensi, tidak sepantanya klu sbagian besar rakyat madura itu tki keluar negri

    BalasHapus

Come to Madura Island and Watch Our BullRace Event!

Come to Madura Island and Watch Our BullRace Event!