Unik , Ayam - Ayam Jago Berjari Lima Yang Tanpa Tanding

Perhatikan secara seksama jari-jari ayam tersebut, lima buah bukan?

RepublikMadura - Pada umum nya ayam memang berjari empat. Namun berbeda ayam unik yang satu ini. Di Kabupaten Sampang - Madura, terdapat suatu kampung yang memiliki ayam-ayam berjari lima dan dipelihara oleh warga setempat. Hebat nya lagi, ayam-ayam tersebut dikenal sebagai ayam jago aduan tanpa tanding.

Tepat nya di Dusun Kolo, Desa Apa'an, Kecamatan Pangarengan, Sampang - Madura. Yam berjari lima banyak ditemukan di tempat ini. Unik nya lagi, para pemilik ayam mempunyai komunitas tersendiri. Sepintas binatang unggas tersebut tidak jauh berbeda dengan ayam pada umum nya. Namun ketika memperhatikan bagian kedua kaki nya, terlihat tiga jari menjulur ke depan dan dua jari lain nya tumbuh pada bagian belakang kaki.

Cara perawatan pun terbilang mudah. Warga hanya memberikan makananan secukup nya berupa jagung dan rajin memandikan nya.

Menurut warga setempat, pada mulanya ayam berjari lima di desa ini hanya satu ekor saja yang dimiliki Mandud, 34 tahun, warga setempat. Namun kemudian, karena ayam jantan berjari lima tersebut kawin dengan ayam betina kampung peliharaan warga lain nya, lama-kelamaan beranak pinak dan dimiliki warga yang lain. Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan ayam berjari lima mencapai 50 ekor lebih, baik jantan maupun betina. Namun serangan penyakit flu burung yang pernah mewabah di tempat ini, menyebabkan jumlah ayam berjari lima jauh berkurang karena banyak yang mati.

Mandud mengungkapkan, untuk ayam berjari lima jenis pejantan, warga memastikan ayam jago berjari lima sebagai jenis ayam aduan yang tanpa tanding alias nyaris tidak pernah kalah saat diadu dengan ayam jago pada umum nya. Karena warga percaya hal itu karena dalam diri ayam jenis ini dinilai memiliki kekuatan melebihi ayam jantan pada umum nya.

Selain dianggap membawa keberuntungan bagi pemilik nya, Mandud setengah bercanda mengatakan, ayam berjari lima juga dianggap memiliki kekuatan mistis. Maka dari itulah, warga pemilik ayam berjari lima enggan menjual ayam milik mereka. (Taufik)