Kategori Artikel dan Berita Kami, Silahkan Dibaca

Say NO tobe Corruptor!!! Get the Corruptor in the Jail!!!

Sabtu, 26 Februari 2011

Surat Hilda bin Nurdin: Menyiratkan Kecongkakan Keluarga Nurdin Halid


Anak - Bapak Sama Pongah nya!

RepublikMadura - Tulisan ini hanya hasil analis pribadi kami sebagai pemilik blog ini. Berawal saat membaca isi surat Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, anak Nurdin Halid, yang kami baca di dunia maya. Belum habis membaca secara keseluruhan, langsung aku simpulkan, si penulis surat sombong nya minta ampun dan terlihat sekali dia tidak fair melihat realita! Bagi anda yang sudah pernah membaca nya, mungkin sama kesimpulan nya.

Jumat, 25 Februari 2011

Surat Terbuka Andi Nurhilda, Anak Nurdin Halid yang Angkuh!

inilah surat terbuka Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, anak Nurdin Halid, yang beredar cukup luas di dunia maya. Surat berisi pembelaan ini menuai banyak kecaman dan cemooh. Apalagi dalam surat ini, Hilda, panggilan akrab sang anak, terkesan sangat angkuh dan congkak.

Berikut isi lengkap surat nya:

Salam damai rakyat Indonesia,

Perkenalkan saya Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari, putri Bapak Nurdin Halid yang belakangan ini sedang diributkan oleh orang-orang. Saya satu-satunya putri dari enam bersaudara anak pasangan Nurdin Halid dan Andi Nurbani. Dari susunan keluarga ini saja saya sudah bisa melihat bahwa ayah saya orang hebat. Gen laki-laki sangat kuat. Kentara sekali gen orang Bugis dengan karakter lelaki yang kuat. Ya, ayah yang dilahirkan di Watampone pada 17 November 1958 memang dari keluarga Bugis.

Saya sengaja menulis surat ini lantaran ayah terus menerus dihujat. Masyarakat tampaknya termakan berita-berita di televisi maupun surat kabar. Sebenarnya, kalau mau fakta yang sesungguhnya, ada baiknya melihat tayangan tvOne dan ANTV, atau baca vivanews.com.

Ketiga media ini menyuguhkan berita-berita independen tanpa prasangka. Sementara media lain lebih berat untuk menjatuhkan ayah saya. Menurut saya ini bukan lantaran ketiga media itu milik keluarga Aburizal Bakrie, senior ayah saya di Golkar, tetapi media itu ditangani orang-orang profesional macam Karni Ilyas, maupun Uni Lubis.

Sesungguhnya, tak benar jika ayah serakah kekuasaan. Ayah saya sekadar bumper dari orang-orang lain. Kisruh calon ketua PSSI bukan lantaran ulah ayah saya, tetapi kerja tim verifikasi. Lalu, kenapa ayah saya yang dihujat? Ini kolektif PSSI bukan Nurdin Halid!

Buat apa ayah saya cari kekuasaan di PSSI? Toh sebagai pengusaha, ayah saya sudah kaya. Saya bangga punya ayah Nurdin Halid. Ia bertanggungjawab kepada keluarga. Ada hal berkesan darinya saat saya nikah tahun lalu. Ayah sungguh-sungguh memperhatikan kepentinganku. Aku bisa pesta di hotel mewah di Makassar, Hotel Clarion. Di ballroom pula! Pesta berlangsung meriah dengan balutan “kemegahan”. 

Ayah orang hebat, terbukti 8.000 orang undangan hadir di pesta pernikahanku.
Kata omku, Kadir Halid, khusus pesta pernikahan di Makassar menelan biaya Rp 1,5 miliar-Rp 1,8 miliar. Total biaya tiga acara, Jakarta, Makassar, dan Sinjai konon menghabiskan Rp 5 miliar. Untuk menghibur tetamu, keluarga juga menghadirkan artis ternama Tanah Air, duet Anang dan Syahrini.

Mereka yang hadir di antara tamu very important (VIP) di antaranya Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo beserta istri Ayunsri Harahap yang memboyong belasan kepala dinas dan kepala biro di lingkup pemerintah provinsi (pemprov). Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh beserta istri, mantan Gubernur Sulsel Amin Syam beserta istri, serta mayoritas bupati di daerah ini juga hadir.

Mereka di antaranya Bupati Soppeng Andi Soetomo, Bupati Takalar Ibrahim Rewa, Bupati Jeneponto Andi Radjamilo, Bupati Pangkep Syamsuddin A Hamid, Bupati Maros Hatta Rahman, Bupati Lutim Hatta Marakarma, pimpinan dan anggota DPRD, serta politisi di Sulawesi ini.

Jadi, kalau ayah saya sebagai koruptor, jelas tak ada yang mau hadir dalam pesta perkawinanku. Mana ada lelaki yang mau sama putri seorang koruptor. Malah aku bisa dipersunting keluarga biru, Andi Seto Gadhysta Asapa, putra seorang politisi terkenal Rudiyanto Asapa. Coba, seorang politisi tentu enggan berbesanan dengan koruptor.

Mertuaku tahu, Nurdin Halid bukanlah koruptor. Ketika ayah menjadi direktur Inkud, ia rela ditahan karena memuluskan impor minyak goreng. Padahal ayah membantu para pejabat agar memperoleh bagian dari impor itu.

Ayah rela pasang badan di bui demi pertemanan dengan yang lain. Begitupun saat dituduh korupsi cengkeh, ayah saya hanya menjalani jual-beli!. Lalu ada lagi ribut-ribut ayah saya korupsi di PSSI, walah musykil itu. Tak ada uang dari Persisam. Tak ada uang terkait cek perjalanan Miranda Gultom. Ayah saya orang bersih, tetapi iklhlas untuk jadi bumper teman-temannya.

Ayah saya bertanggung-jawab dengan nama Nurdin Halid yang berarti “cahaya agama yang kekal”. Setiap jengkap langkah ayah senantiasa berpayung agama. Maka, ayah pun mementingkan naik haji. Ayah ingin berjalan di jalur Tuhan, bukan syetan yang punya nafsu serakah. 

Rasanya, rakyat Indonesia keliru menilai ayah saya. Justru saya yang tahu persis, ayah saya orang bersih yang hebat. Sebab, kalau ayah buruk hati pasti ditinggalkan teman-temannya. Sampai sekarang, termasuk di PSSI, orang masih setia kepada ayah. Lihat Om Nugraha Besus. Lihat Om Nirwan Bakrie. Mereka loyal terhadap ayah, karena Nurdin Halid memang cahaya agama.

Mudah-mudahan surat terbuka saya ini menjadi pencerah bagi saudara-saudaraku yang terperangkap gelap. Ayah saya datang membawa cahaya buat saudara-saudara rakyat Indonesia. Terimakasih.

Saya yang membanggakan ayah,
Andi Nurhilda Daramata Asiah Indasari.

Sumber: kompasiana.com

Kaconk Mania Demo Tolak Nurdin di Depan Stadion Gelora Bangkalan


Gelar Sholat Ghoib dan Bakar Keranda Jenazah 'Nurdin'

RepublikMadura - Aksi Penolakan berbagai elemen supporter bola terhadap Nurdin Halid, terus terjadi secara masive di berbagai daerah. Kali ini supporter Perseba Bangkalan, Kaconk Mania menggelar aksi damai menolak Nurdin Halid. Dengan membawa beragam poster kecaman, mereka meneriakkan yel-yel anti-Nurdin maupun para kroni nya di tubuh PSSI, 25/02 2011.


Kamis, 24 Februari 2011

Perseba Ungkap Kasus Suap PSSI Saat Piala Suratin 2009-2010

Piala Suratin Ditahan Perseba Imbas Intransparansi Di Tubuh PSSI

RepublikMadura - Manajemen Persatuan Sepak Bola Bangkalan (Perseba), terpaksa menahan Piala Suratin, sebuah piala bergengsi yang diperebutkan dalam Liga Remaja U-18. Tindakan tersebut dilakukan, karena ulah dari PSSI sendiri yang dinilai tidak transparan dalam berbagai hal.

Akibat dari penahanan Piala Suratin tersebut, dalam partai final Liga Remaja U-18 yang berlangsung Minggu (20/2) kemarin, dilalui tanpa penyerahan piala bergilir. Dalam partai final tahun 2010-2011 ini, Villa 2000 Jakarta keluar sebagai juara, mengalahkan PSIS Semarang.

Manajer Perseba Bangkalan, Pingky Hidayati, menyatakan, ada beberapa hal yang membuat pihaknya menahan Piala Suratin tersebut. Salah satunya, pihak manajemen Perseba yang merupakan juara bertahan Liga Remaja U-18, sejauh ini sama sekali belum dihubungi oleh PSSI.

“Kami tidak tahu pasti, kenapa PSSI takut menghubungi kami (Perseba). Padahal piala bergilir tersebut ada di kami. Ya, berhubung tidak ada undangan dan permintaan untuk pengembalian secara resmi, sampai sekarang masih ada di kami,” ujarnya, kemarin.

Pingky menjelaskan, selain masalah komunikasi PSSI yang kacau dan takut dengan baying-bayangannya sendiri tersebut. Ada hal lain yang masih dipertanyakan oleh pihak Perseba, yang sejauh ini belum ada jawaban, yakni terkait “dana pelicin” untuk bisa menjadi tuan rumah Piala Suratin 2009-2010 lalu. Di mana, dalam hasil akhir Perseba keluar sebagai juara dan berhasil memboyong Piala Suratin.

Terkait masalah dana pelicin tersebut, Pingky menjelaskan secara detail, kalau pihaknya sudah mentransfer uang sebanyak tiga kali dengan jumlah total Rp175 juta. Untuk transfer pertama, senilai Rp50 juta melalui rekening mantan ketua Pengurus Provinsi (Pengprop) PSSI Jawa Timur, Haruna Soemitro.

Kemudian, untuk transfer yang kedua, senilai Rp25 juta uang dikirim atas nama Ketua Badan Liga Amatir (BLA) Indonesia, Iwan Budiyanto. Dilanjut transfer yang ketiga, atas nama Haruna Soemitro lagi senilai Rp100 juta.

“Sejauh ini, kami masih belum mendapat keterangan resmi terkait uang tersebut digunakan untuk apa saja. Nah, kalau saja PSSI berani mengklarifikasi secara otomatis tidak akan takut mengambil Piala Suratin ini,” ungkapnya.

Perempuan berjilbab ini menambahkan, pihaknya tidak mempunyai tujuan untuk menyita atau memilik piala tersebut. Cuma, sebelum ada pernyataan resmi dari pihak PSSI baik secara lisan dan tulisan, terkait dengan tuntutan manajemen Perseba, pihaknya tidak akan memberikan piala bersejarah tersebut.

“Faktanya, sejauh ini tidak ada komunikasi dari pihak PSSI terkait masalah piala yang masih ada disini,” urai Pingky.

Dia menambahkan, selaku manajer Perseba Bangkalan, sudah melakukan komunikasi dan sekaligus memberi ucapan selamat kepada juara Piala Suratin tahun ini yakni Fila 2000 Jakarta. Dia mengaku sudah kontak langsung dengan ketuanya, yakni Paulus dan sekaligus menjelaskan kenapa piala tersebut terpaksa ditahan.

Hasilnya, pihak Villa 2000 Jakarta sendiri memaklumi, meski terancam tidak bisa selebrasi dan sekaligus membopong Piala Suratin yang menjadi kebanggaan para kalangan pemain muda.

“Antara kami (Perseba) dengan pemenang tahun ini, sama sekali tidak ada masalah. Bahkan, yang keluar sebagai juara bisa memahami kondisi tersebut,” ucapnya.

Atas kejadian penahanan Piala Suratin tersebut, Pingky menghimbau agar PSSI segera mencoret dan memecat Ketua BLA Indonesia, Iwan Budiyanto, karena dinilai sebagai pangkal permasalahan. Kedua, dia meminta agar adanya dana pelicin dan mafia pertandingan diusut tuntas hingga ke jalur hukum.

“Pastinya, kami akan menolak pencalonan Nurdin Halid dalam Kongres PSSI bulan nanti. Nurdin tidak becus memimpin PSSI,” tegasnya. (Mamad Taufik - Bai)

Senin, 21 Februari 2011

Ahmadiyah Qadiyan dan Ahmadiyah Lahore Sama-Sama Pemalsu Ajaran Islam

 Ahmadiyah Murtad alias Keluar dari Islam!
moslemsunnah - JAI (Jemaat Ahmadiyah –Qadyan—Indonesia) dan GALI (Gerakan Ahmadiyah Lahore Indonesia) yang biasanya disebut GAI (Gerakan Ahmadiyah Indonesia); mereka sama-sama mengimani Tadzkirah (kitab suci Ahmadiyah, yang disebut kumpulan wahyu muqoddas –suci— yang diyakini sebagai wahyu dari Allah kepada Mirza Ghulam Ahmad). Padahal inti kesesatannya yang sampai mereka dihukumi kafir adalah karena Mirza Ghulam Ahmad (MGA) mengaku nabi dan rasul yang mendapatkan wahyu kemudian dikumpulkan dalam bentuk kumpulan wahyu yang dinamai Tadzkirah itu. 

Minggu, 20 Februari 2011

Riwayat Mirza Ghulam Ahmad (Seri 4) : Kematian Sang Nabi Palsu Ahmadiyah

Republik Madura - Menyaksikan sepak terjangnya yang kian menjadi, maka para ulama saat itu berusaha menasehati Mirza Ghulam Ahmad, agar ia bertaubat dan berhenti menyebarkan dakwahnya yang sesat. Nasihat para ulama ternyata tidak membuahkan hasil. Dia tetap bersikukuh tidak memperdulikan. Akhirnya, para ulama sepakat mengeluarkan fatwa tentang kekufurannya. Di antara para ulama yang sangat kuat menentang dakwah Mirza Ghulam Ahmad, adalah Syaikh Tsanaullah.

Riwayat Mirza Ghulam Ahmad (Seri 3) : Nabi Palsu yang Suka Mencaci Maki Orang Lain


Caci Maki Mirza Ghulam Ahmad Kepada Seterunya

Republik Madura - Dia pernah mengatakan, melalui “wahyu” yang konon diterimanya, bahwa salah seorang seterunya akan mati pada waktu tertentu. Tetapi ternyata, seteru yang ia sebutkan tidak mati. Maka para ulama pun menyanggahnya dengan mengatakan: “Engkau katanya nabi, tidak berbicara kecuali dengan wahyu. Bagaimana mungkin janji Allah tidak tepat?”

Riwayat Mirza Ghulam Ahmad (Seri 2) : Permulaan Ketenaran dan Dakwahnya

moslemsunnah - Permulaan ketenarannya dimulai dengan seolah-olah membela Islam. Setelah ia meninggalkan pekerjaan kantornya, ia mulai mempelajari buku-buku India Nasrani, sebab pertentangan dan perdebatan pemikiran begitu santer terjadi antara kaum Muslimin, para pemuka Nasrani dan Hindu. Kebanyakan kaum Muslimin sangat menghormati orang-orang yang menjadi wakil Islam dalam perdebatan tersebut. Segala fasilitas duniawi pun diberikan kepadanya. Ghulam Ahmad berfikir, bahwa pekerjaan itu sangat sederhana dan mudah, mampu mendatangkan materi lebih banyak dari pendapatannya saat bekerja di kantor.

Riwayat Mirza Ghulam Ahmad (Seri 1): Cerita Masa Kecil, Keluarga dan Penyakit yg Diderita nya.

moslemsunnah - Tulisan ini diangkat dari Al-Qadiayaniyah Dirasat Wa Tahlil, karya Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir, cetakan pertama, tahun 2005, dari percetakan Darul Imam al-Mujaddid, Mesir. Meski hanya satu refensi yang kami jadikan pegangan, namun buku yang dikarang oleh Syaikh Ihsan Ilahi Zhahir ini merupakan buku yang istimewa. Beliau, yang berkebangsaan Pakistan, sangat menguasai dan memahami permasalahan tentang Ahmadiyah sebagaimana tertulis dengan bahasa aslinya, yaitu bahasa Urdu. Rujukan beliau banyak bertumpu pada karya-karya asli Jemaat Ahmadiyah, baik yang dikarang oleh Mirza Ghulam Ahmad atau para penerusnya.

32 Kejahatan Yahudi Israel yang Nyaris Tidak Terekspos Media

Di balik kekuatannya yang didukung penuh oleh Amerika, ternyata Israel mempunyai rahasia yang tidak banyak diketahui oleh banyak orang. Berikut beberapa rahasia mereka :

Come to Madura Island and Watch Our BullRace Event!

Come to Madura Island and Watch Our BullRace Event!