Kategori Artikel dan Berita Kami, Silahkan Dibaca

Say NO tobe Corruptor!!! Get the Corruptor in the Jail!!!

Selasa, 24 November 2015

Video NOBAR Derby Dellamadoninna MI Madura Bersama Kawan2 MI Sez Surabaya, April 2015


Memori sebuah derby dellamadoninna kala nobar kawan2 MI Madura bersama kawan2 MI Sez Surabaya, april 2015

Mereka Mem-bonekkan HMI!



Mereka Mem-bonekkan HMI!

“Aku Tak Pernah Malu Mengaku Bonek Meski Media Selalu Memojokkannya. Aku Pun Tak Malu Mengaku Eks Aktivis HMI Meski Media Kini Menyetankannya!”

Jujur, ada perasaan kecewa sekaligus marah dalam beberapa hari terakhir ini. Sejumlah media terang-terangan memojokkan HMI, organisasi mahasiswa yang pernah mengisi hari-hari saya dulu. Berita yang terkesan menyudutkan HMI itupun menjadi bulan-bulanan dan bahan hujatan sekaligus ejekan oleh mereka yang iri hingga mereka yang tidak mengenal HMI sekalipun.

Semua hal buruk tentang Kongres HMI di Riau 2015 menjadi berita yang seksi. Terutama bagi media-media tertentu yang tampaknya menikmati saat menulis hal-hal jelek tentang HMI. Persis seperti saat Bonek kala ‘beraksi’ di jalanan.

Bonek, komunitas supporter Persebaya Surabaya (1927). Mereka adalah kelompok supporter pertama yang memiliki tradisi ‘awayday’ alias ngeluruk ke kandang musuh mengiringi skuad Bajul Ijo tersebut sejak era 1980-an. Saat semua kelompok supporter klub sepakbola di Indonesia masih ‘jago kandang’, merekalah yang dengan gagah mendatangi kota lawan dimana Persebaya bertanding.

Bonek menjadi kawah candradimuka bagi mereka untuk mendidik mental fanatismenya terhadap klub kesayangan. Namun kebesaran Bonek sejak 1980-an ini membuat sebagian orang (terutama kelompok supporter lain) iri. Karena tak bisa meniru fanatisme dan soliditas Bonek kala itu.

Tapi selalu ada catatan merah di balik kegagahan Bonek. Perjalanan menuju kota klub lawan untuk awayday tersebut seringkali malah menorehkan tinta merah. Yakni kerusuhan. Dengan asyiknya, jurnalis menggoreng berita tentang hal tersebut. Terutama bagi jurnalis yang secara lahir batin memang anti-Bonek. Akibatnya fatal, Bonek menjadi identik sebagai supporter brangasan, menakutkan dan anti perdamaian. Siapa yang bikin stigma ini? Media!

Ya Media menulisnya dengan cara yang datar. Tanpa ada upaya memberitakan lebih mendalam mengenai hal tersebut. Yang penting, Bonek bikin rusuh. Itu saja! Kedangkalan inilah yang membentuk stigma buruk Bonek di mata masyarakat.


Menulis tentang Bonek yang suka kerusuhan adalah sesuatu yang seksi bagi mereka. Nyaris atau hampir tak ada berita tentang hal-hal yang baik tentang Bonek. Padahal tidak gampang mengkoordinir ribuan atau bahkan puluhan ribu Bonek tersebut di lapangan. Selalu ada oknum di dalamnya. Namun tak ada kata ‘OKNUM’ kala menulis hal negative tentang Bonek. Labelnya sama: Bonek bikin rusuh. Padahal saat menulis supporter lain, media dengan lugasnya menulis: Oknum supporter A.

Bahkan saat Bonek pun yang jadi korban, tetap Bonek-lah yang salah. Ingat kasus meninggalnya 5 Bonek saat awayday ke Bojonegoro tahun 2012 silam? Mereka tewas dalam tour of duty kala melewati Lamongan, wilayah yang secara tradisi kini berlawanan dengan mereka.

Namun di media, Bonek-lah yang tetap disalahkan di media. Tak ada berita kelanjutan kasus terbunuhnya mereka. Termasuk penindakan oleh aparat kepolisian bagi para pelaku.

Saat mereka bagi-bagi bunga bagi hingga bagi-bagi takjil, hampir tak ada satu media pun yang menulis. Berita macam begini, tak seksi bagi media.

Memang tidak semua media. Masih ada sebagian media yang tetap mencoba menulis secara berimbang. Namun stigma di media yang terlanjur ada dan sulit dilepas: Bonek Biang Kerusuhan!

Apakah supporter lain tidak suka rusuh? Sama saja! Namun toh menulis kerusuhan berlatar Bonek akan tetap lebih seksi bagi media.

Tapi lihatlah Bonek. Mereka tetap tangguh di tengah tempaan medan revolusi sepakbola nasional. Secara perlahan, stigma negative Bonek mulai bergeser ke arah yang lebih baik. Siapa yang membuat demikian? Bonek sendiri, bukan media yang melakukannya. Karena Bonek tak mau dijadikan bulan-bulanan berita jelek oleh media terus. Mereka punya keinginan kuat untuk merubahnya sendiri.

Pun demikian dengan HMI, organisasi mahasiswa yang berbasis keagamaan (Islam). Kelahiran HMI tahun 1947 menjadi salah satu penanda kebangkitan kaum intelektual Islam pribumi pasca proklamasi. Kader-kader mereka pun turut mewarnai pergulatan revolusi Indonesia. Baik ikut memanggul senjata melawan penjajah yang hendak kembali maupun memerangi komunisme. Terutama saat era 1960-an.

Ya, HMI menjadi musuh utama CGMI, Organ Underbouw PKI di tataran mahasiswa. Bahkan usai memusnahkan kekuatan Partai Masyumi, PKI menjadikan HMI sebagai target berikutnya. Lewat corong-corong media komunis, HMI diidentikkan sebagai kaum kontra revolusioner yang harus dibubarkan. Namun berkat perlindungan para ulama (terutama dari kalangan NU dan Muhammadiyah) serta didukung Letjen Ach Yani (Ka Staff AD saat itu) upaya menjadikan HMI sebagai setan revolusi oleh PKI tersebut gagal.

Pasca era kelam tersebut, HMI menjelma menjadi organisasi yang menggurita. Eks aktivis organisasi yang identik dengan logo Bulan Bintang ini mulai banyak merambah birokrasi sejak akhir 1970-an. Puncaknya mulai awal 1990-an, para alumni HMI nyaris menguasai hampir semua sector terutama di lembaga legislative maupun eksekutif daerah hingga pusat.

Para alumni mereka yang tergabung di KAHMI pun mulai memanjakan kadernya yang dibawah. Segala kegiatan organisasi nyaris selalu bisa didanai. Sebagai gambaran, setiap komisariat (lembaga HMI paling bawah) di HMI Cabang Jember selalu menggelar Bakti Sosial Iedul Adha setiap tahunnya. Uang operasional kegiatan hingga kambing qurban (biasanya 8-12 ekor per komisariat) selalu disumbang oleh alumni.

Termasuk HMI Komisariat Fisipol Unej dimana saya pernah aktif didalamnya. Kami bisa menyewa truk hingga mobil pick up untuk mengangkut puluhan hingga ratusan anggota komisariat ke lokasi Bakti Sosial tersebut (biasanya di wilayah pelosok Jember). Tepat hari H Iedul Qurban, kambing-kambing tersebut dipotong dan dibagikan ke penduduk setempat. Satu ekor diantaranya dipotong dan dimakan bersama dengan penduduk.

Selain untuk mendekatkan kader dengan rakyat, bakti sosial ini juga menunjukkan eksistensi organisasi secara langsung kepada masyarakat hingga level terbawah. Siapa yang tidak iri? Aktivis organisasi lain pun pasti iri karena merasa tak mampu menyamai apalagi melebihi HMI.

Tapi kondisi nyaman ini malah membuat kader HMI terlena. Ini seperti pembusukan dari dalam.

Namun tidak dengan mereka yang di luar HMI. Mereka masih tetap merasa iri. Dalam diri mereka, ada rasa inferior saat melihat kemapanan alumni HMI maupun organisasi kadernya yang penuh dengan aktifitas.

Tatkala saya masih aktif di HMI, dua hal tersebut sempat terpikir di benak saya. Bahwa suatu saat akan menjadi benang yang bertautan. Semangat dan mental yang melemah di internal HMI yang sedang terlena karena kemapanan akan mudah dijadikan mem-bully oleh mereka yang memiliki rasa iri dan dengki pada HMI.

Maka saya sebenarnya tidak terlalu kaget ketika ada sebagian media tertentu mulai menyudutkan HMI. Memberitakan sisi buruk HMI nampak seksi saat ini. Mulai dari 3 M dana kongres hingga ribuan ‘peserta’ kongres yang terlantar dan bikin rusuh dengan membawa senjata. Menulis hal ini lebih seksi dari pada menulis tentang sisi baik HMI.

Jika hal ini terus dilakukan oleh media-media tersebut, suatu saat nama besar HMI yang gilang gemilang sejak jaman revolusi akan hilang dengan sendirinya. Yang tersisa adalah stigma yang terlanjur disematkan media: HMI yang hedonis dan tukang bikin rusuh!

Namun jika kader HMI memiliki mental tangguh di tengah badai stigma tersebut, niscaya stigma itu tinggal stigma. Biarkan label buruk disematkan oleh media. HMI tetap jalan lurus sembari melakukan banyak perbaikan internal. Berubahlah dengan cara HMI sendiri, demi nama besar dan nama baik organisasi.

Support penuh dari para senior mereka (KAHMI) pasti akan tetap ada. Toh dukungan tersebut untuk rebuilding keorganisasian. Yakni HMI sebagai organisasi kader dan HMI sebagai organisasi perjuangan. HMI sebagai anak umat sekaligus anak bangsa. HMI sebagai kawah candradimuka calon pemimpin bangsa dan umat.

Salam Satu Nyali, WANI!
Yakin Usaha Sampai!

Bangkalan, 23 Nopember 2015

Mamad Taufik
Mahasiswa Jur Hub Internasional, Fisipol Unej 1998-2004
Ketua Umum HMI Cabang Jember Komisariat Fisipol 2002-2003
Kabid Litbang LPL-K HMI Cabang Jember 2002-2003
Kabid PAO HMI Cabang Jember 2003-2004





Kamis, 25 September 2014

Milanisti - Juventini Bangkalan Akhirnya Saling Memaafkan


Maaf beribu maaf, isi tulisan ini akhirnya saya hapus. Penghapusan konten tulisan saya sebenarnya berdasarkan evaluasi internal kawan-kawan Milanisti Indonesia Basis Madura – Bangkalan. Secara umum, kawan-kawan tetap ingin mengedepankan hubungan baik antar sesama komunitas fans club tim Serie A Italia.


Saya sendiri tidak menyangka, tulisan saya akan menjadi ketersinggungan berat bagi Juventus Club Indonesia (JCI) Chapter Bangkalan. Karena toh yang saya tulis adalah fakta lapangan yang tidak bisa mereka bantah. Meski kenyataannya yang saya dengar, yang nge-chant begituan adalah JCI yang datang dari luar Bangkalan. Katanya dari wilayah Sampang dan Pamekasan yang ikut gabung dengan Chapter Bangkalan khusus nobar Milan vs Juve di Bangkalan, minggu (21/9/2014).



Okelah, saya tak perlu membahas itu lagi. Karena toh semua sudah saling memaafkan. Kronologis penghapusan tulisan saya ini sebagai berikut:



Sehari setelah nobar, saya dapat BBM dari salah satu anak JCI Chapter Bangkalan, namanya Boim. Dia ini sahabat karib saya di Mabes K-Conk. Sering ngumpul bareng, rapat bareng dan lain sebagainya ketika berkaitan dengan K-Conk. Intinya. kami berdua sahabat karib. Betul ya, Boim? Hehehe J



Boim menyatakan maaf mendalam jika saya dan kawan2 MI yang hadir saat nobar tersinggung. Lah, dulur dewe njaluk sepuro? Yo langsung aku nyaut: “Boim… Boim. Ente gak usah minta maaf. Kamu itu orang yang sudah saya anggap sebagai saudara dunia akhirat. Beda warna gak masalah, karena kita dipersatukan di Mabes K-Conk”.


Habis itu semua semakin cair. Kawan-kawan MI Basis Madura – Bangkalan akhirnya bertemu dengan perwakilan JCI Chapter Bangkalan hari selasa kemarin. Semuanya sepakat untuk saling memaafkan. Perwakilan JCI pun meminta tulisan saya di blog pribadi saya ini dihapus.

Rabu pagi, ada kawan JCI invite PIN BB saya sekaligus lalu nelphon saya. Mengaku bernama  Andika. Saya tak tau siapa Andika. Meski kata teman2 Milanisti, dia ketua JCI Chapter Bangkalan. Isi telfon dia ke saya secara umum berisi: hasil kesepakatan saling memaafkan antara pihak Juventini – Milanisti dan permohonan JCI agar isi tulisan saya di blog dihapus.

Ya saya sanggupi. Tapi terus terang, sepanjang hari rabu kemarin saya lagi banyak kerjaan. Alias sibuk luar biasa. Ada 3 video berita yang mesti saya garap, maklum saya jurnalis TV nasional. Gak sempat buka blog saya. Akhirnya baru kamis pagi ini saya berkesempatan menghapus.


Sebenarnya tak ada masalah saya menghapus isi blog. Toh ini juga sudah dianjurkan kawan-kawan Milanisti lainnya. Begitu dengan permintaan Boim dan Andika. Namun jujur, saya sebenarnya enggan menghapus. Kenapa? Ini sekedar info saja. Saya dapat teror dari sebagian anak JCI Chapter Bangkalan. Mereka mengancam saya karena tulisan saya yang mereka bilang menyinggung nama baik JCI Chapter Bangkalan.

Lah, itu fakta yang saya tulis. Klo hanya sekedar meminta hapus tulisan blog saya, TAK USAH MAIN ANCAM!!! Mintalah baik-baik!!! Setelah saya selidiki yang mengancam, eh mereka ini anak-anak Juventini kalangan ABG. Makin tersinggunglah saya. Bisa jadi, yang ngancam saya ini masih baru bisa buang ingus, saat saya sudah teriak-teriak mendukung dan memuja AC Milan saat mereka berlaga lawan Persebaya Surabaya tahun 1994 di Tambaksari Surabaya!!!

Whatever-lah! Saya akhirnya memang berkenan menghapus tulisan saya karena beberapa hal (bukan karena ancaman tersebut). Yakni: Permintaan kawan-kawan JCI Chapter Bangkalan utamanya oleh Andika dan Boim serta saran dari kawan-kawan MI Basis Madura – Bangkalan.

Milano Siamo Noiiii!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

Minggu, 21 September 2014

Milanisti - Juventini Bangkalan Sepakat Saling Memaafkan


Milanisti - Juventini Bangkalan Sepakat Saling Memaafkan

Bangkalan (25/0/2014) – Maaf beribu maaf, isi tulisan ini akhirnya saya hapus. Penghapusan konten tulisan saya sebenarnya berdasarkan evaluasi internal kawan-kawan Milanisti Indonesia Basis Madura – Bangkalan. Secara umum, kawan-kawan tetap ingin mengedepankan hubungan baik antar sesama komunitas fans club tim Serie A Italia.

Saya sendiri tidak menyangka, tulisan saya akan menjadi ketersinggungan berat bagi Juventus Club Indonesia (JCI) Chapter Bangkalan. Karena toh yang saya tulis adalah fakta lapangan yang tidak bisa mereka bantah. Meski kenyataannya yang saya dengar, yang nge-chant begituan adalah JCI yang datang dari luar Bangkalan. Katanya dari wilayah Sampang dan Pamekasan yang ikut gabung dengan Chapter Bangkalan khusus nobar Milan vs Juve di Bangkalan, minggu (21/9/2014).

Okelah, saya tak perlu membahas itu lagi. Karena toh semua sudah saling memaafkan. Kronologis penghapusan tulisan saya ini sebagai berikut:

Sehari setelah nobar, saya dapat BBM dari salah satu anak JCI Chapter Bangkalan, namanya Boim. Dia ini sahabat karib saya di Mabes K-Conk. Sering ngumpul bareng, rapat bareng dan lain sebagainya ketika berkaitan dengan K-Conk. Intinya. kami berdua sahabat karib. Betul ya, Boim? Hehehe
J

Boim menyatakan maaf mendalam jika saya dan kawan2 MI yang hadir saat nobar tersinggung. Lah, dulur dewe njaluk sepuro? Yo langsung aku nyaut: “Boim… Boim. Ente gak usah minta maaf. Kamu itu orang yang sudah saya anggap sebagai saudara dunia akhirat. Beda warna gak masalah, karena kita dipersatukan di Mabes K-Conk”.



Habis itu semua semakin cair. Kawan-kawan MI Basis Madura – Bangkalan akhirnya bertemu dengan perwakilan JCI Chapter Bangkalan hari selasa kemarin. Semuanya sepakat untuk saling memaafkan. Perwakilan JCI pun meminta tulisan saya di blog pribadi saya ini dihapus.

Rabu pagi, ada kawan JCI invite PIN BB saya sekaligus lalu nelphon saya. Mengaku bernama  Andika. Saya tak tau siapa Andika. Meski kata teman2 Milanisti, dia ketua JCI Chapter Bangkalan. Isi telfon dia ke saya secara umum berisi: hasil kesepakatan saling memaafkan antara pihak Juventini – Milanisti dan permohonan JCI agar isi tulisan saya di blog dihapus.

Ya saya sanggupi. Tapi terus terang, sepanjang hari rabu kemarin saya lagi banyak kerjaan. Alias sibuk luar biasa. Ada 3 video berita yang mesti saya garap, maklum saya jurnalis TV nasional. Gak sempat buka blog saya. Akhirnya baru kamis pagi ini saya berkesempatan menghapus.




Sebenarnya tak ada masalah saya menghapus isi blog. Toh ini juga sudah dianjurkan kawan-kawan Milanisti lainnya. Begitu dengan permintaan Boim dan Andika. Namun jujur, saya sebenarnya enggan menghapus. Kenapa? Ini sekedar info saja. Saya dapat teror dari sebagian anak JCI Chapter Bangkalan. Mereka mengancam saya karena tulisan saya yang mereka bilang menyinggung nama baik JCI Chapter Bangkalan.

Lah, itu fakta yang saya tulis. Klo hanya sekedar meminta hapus tulisan blog saya, TAK USAH MAIN ANCAM!!! Mintalah baik-baik!!! Setelah saya selidiki yang mengancam, eh mereka ini anak-anak Juventini kalangan ABG. Makin tersinggunglah saya. Bisa jadi, yang ngancam saya ini masih baru bisa buang ingus, saat saya sudah teriak-teriak mendukung dan memuja AC Milan saat mereka berlaga lawan Persebaya Surabaya tahun 1994 di Tambaksari Surabaya!!!

Whatever-lah! Saya akhirnya memang berkenan menghapus tulisan saya karena beberapa hal (bukan karena ancaman tersebut). Yakni: Permintaan kawan-kawan JCI Chapter Bangkalan utamanya oleh Andika dan Boim serta saran dari kawan-kawan MI Basis Madura – Bangkalan.

Milano Siamo Noiiii!!!!!!!!!!!!!!!!!!! Forza Milan!

Sabtu, 24 November 2012

Video Aksi K-Conk: Flare Bikin Merah Menyala dan Aksi Koreo Kertas Merah Putih

Republik Madura - Video berikut merupakan hasil recording alias rekaman kami pribadi. Kebetulan saya memang bertugas untuk dokumentasi aksi-aksi K-Conk Mania di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Madura. K-Conk memang relatif masih berusia sangat muda. Hingga tahun 2012 ini K-Conk baru tiga tahun (didirikan 04 Juni 2009).

Meski demikian, K-Conk BUKANLAH suporter anyaran atau suporter yang baru kenal dunia suporter sepakbola. Kenapa? Karena hampir semua anak-anak K-Conk adalah fans fanatik Persebaya Surabaya (Bonek) sejak dahulu! Maka jangan heran jika di atas tribun SGB banyak kawan2 Bonek yang ikut berbaur bersama K-Conk. Bahkan ada juga anggota K-Conk yang datang dengan memakai kaos ijo Bonek.

Namun harus diakui, pengalaman menjadi Bonek sejak dulu itulah yang membuat K-Conk bisa eksis ditempa kerasnya dunia suporter sepakbola. Suporter yang tidak manja. Suporter yang nekad tapi beriman. Kata kawan2, TUHAN BERSAMA ORANG-ORANG NEKAD!!!

Usia yang relatif muda tersebut juga bukan penghalang bagi kawan-kawan Mabes K-Conk Mania untuk terus menunjukkan kreativitas saat di atas tribun stadion. Mulai berjingkrak, bernyanyi hingga aksi koreografi kertas dibawah komando dirigen K-Conk Mania, Mimit Jenggot.

Berikut ada dua video. Video pertama flare alias kembang api yang membuat tribun timur SGB memerah. Video kedua lebih asyik dan indah lagi, yakni aksi koreo kertas berwarna loreng merah putih, warna kebanggaan K-Conk Mania.

Selamat menyaksikan. Saran saya, putar atau tonton satu-satu. Jangan bersamaan. Apalagi kalau koneksi internet anda kurang bagus alias lemot.

 DIVISI AGITASI dan PROPAGANDA MABES K-CONK MANIA.

Video: Flare Bikin Tribun Timur SGB Merah Menyala!!!


(PUTAR VIDEO NYA SATU PERSATU. TERUTAMA YG KONEKSI INTERNETNYA LEMOT)

Video: Aksi Koreografi Kertas Loreng Merah Putih K-Conk Mania.


Salam Settong Dhere!!!!

Mator Sakalangkong!
Matur Suwun!
Terima Kasih!!!
DIVISI AGITASI dan PROPAGANDA MABES K-CONK MANIA.

Sabtu, 27 Oktober 2012

Al Qur’an Raksasa Yang Terbuat Dari Daun Lontar Kuno di Madura

Sampang - Sebuah Al qur’an raksasa yang konon usinya sudah lebih dari seratus tahun menjadi koleksi salah seorang warga di kabupaten Sampang, Madura.

Al qur’an tanpa harakat tersebut milik Subaidi, warga Jalan Suhada, kelurahan Dalpenang, Kota Sampang. Dilihat secara kasat mata, ukuran Al qur’an ini memang jauh lebih besar daripada Al qur’an pada umumnya. Al qur’an ini memiliki ukuran panjang 1 meter dan lebar 2 meter. Dengan berat mencapai 30 kilogram, kitab suci ini memiliki ketebalan hingga 10 cm lebih.

Al-qur’an ini ditulis pada daun lontar. Lebih unik lagi, ia tidak memiliki harakat atau tanda baca. Bagi seseorang yang tidak menguasai al-qur’an dengan baik, tentu akan sangat kesulitan untuk membacanya. Hanya orang tertentu saja yang mampu termasuk mereka yang sudah hafal Al quran (hafidz).
Menurut subaidi, sang pemilik yang ditemui di rumahnya, Al-qur’an ini diwariskan secara turun temurun dalam keluarganya. Subaidi sendiri memperolehnya sebagai warisan dari orang tuanya sebelum meninggal tiga tahun silam. Berdasarkan penuturan kedua orang tuanya tersebut, Al-qur’an ini dibawa dari daerah Jokjakarta ke Madura oleh leluhurnya dulu.

“Jadi ini warisan dari orang tua saya. Warisan yang teramat sangat bernilai harganya”, ujar Subaidi yang mengaku sempat berkali-kali ada orang yang menawar hendak membelinya. Namun Subaidi selalu menolak meski diiming-imingi uang dalam jumlah besar.
Al qur’an ini dibaca dan dikhatamkan pada waktu-waktu tertentu. Yakni pada bulan ramadhan dan tiap hari raya besar umat Islam serta setiap malam jum’at legi. “Tidak kami baca tiap hari. Ini sebagaimana pesan dari leluhur kami. Ya kalau hari biasa, kami baca kitab Al qur’an yang biasa”,terang Subaidi lagi.

Tradisi mengkhatamkan Alqur’an ini pun berlangsung secara rutin setiap tahunnya hingga kini. Selain melanggengkan kebiasaan yang diwariskan oleh pemiliknya sejak dulu, juga berharap barokah dari kitab suci Al qur’an tersebut.(Mad Topek)

Iedul Adha, Hari Raya Besar Bagi Masyarakat Madura

Bangkalan - Sebagaimana umat Islam pada umumnya, masyarakat Madura juga merayakan Iedul Adha hari ini. Bagi masyarakat Madura, Iedul adha dianggap sebagai hari raya terbesar. Salah satu alasannya, Iedul Adha merupakan momen berbagi daging qurban bagi sesama. 

Seperti halnya yang nampak di kampung Manggisan, desa Langkap, kecamatan Burneh, Bangkalan, Madura, jumat (26/10). Ratusan warga berkumpul di lapangan setempat guna menunggu penyembelihan hewan qurban berupa 21 sapi serta 22 kambing.

Puluhan hewan qurban tersebut milik warga setempat. Lalu dikumpulkan untuk dilakukan penyembelihan secara bersama-sama yang dikoordinir oleh salah satu ormas Islam di kampung tersebut. Hari raya Iedul Adha memang sangat semarak dirayakan masyarakat Madura hingg saat ini. Dan penyembelihan puluhan hewan qurban seperti inilah yang menjadi salah satu alasannya.

Hal tersebut dikarenakan saat penyembelihan hewan qurban menjadi momen berkumpul bagi warga termasuk orang Madura perantauan. Mereka rela mudik sejenak ke kampung halaman di Madura untuk merayakan Iedul Adha. Baik yang kaya maupun yang miskin, semua berkumpul bersama menjadi satu. Lalu secara gotong royong mereka menyembelih, membagi dan membersihkan daging hewan qurban ini tanpa melihat strata sosialnya. Fenomena sosial yang mengagumkan dari sebuah momen keagamaan.
Hewan – hewan qurban tersebut menjadi salah satu simbol keikhlasan umat untuk berkorban bagi agamanya, terutama sekali berbagi daging qurban untuk sesama.

“Hari ini merupakan hari yang paling besar, Karena hari ini memang melibatkan seluruh lapisan masyarakat”, kata Moh Affandi, salah seorang panitia penyembelihan hewan qurban. “Yang kaya menyumbangkan hewan qurban. Sementara yang tidak mampu menunggu momen pembagian daging qurban”, sambungnya lagi. 

Daging hewan qurban ini kemudian dipilah dan dibagi secara rata bagi masyarkat sekitar tanpa terkecuali. Selain karena momen menyembelih hewan qurban, Iedul Adha dianggap sebagai hari raya terbesar karena bersamaan dengan waktu berhaji bagi umat Islam ke Baitullah di Kota Mekah Almukarromah. (Mad Topek)

Sabtu, 28 Juli 2012

Muslim Rohingya, Kelompok Manusia Tertindas. Mana Suara mu, Wahai Dunia?!

Republik Madura – Lama sudah saya vakum menulis untuk blog saya ini. Namun kekejaman rejim militer Burma atau Myanmar terhadap saudara seiman ku, Muslim Rohingya, menyentuh kalbu terdalam untuk kembali mengisi blog terlantar ku ini. Mungkin hanya ini yang bisa aku sumbangkan buat mereka.

Rabu, 09 Mei 2012

Bupati Sampang Bantah Pesta Narkoba

Republik Madura - Dua hari tidak masuk kantor, Noer Tjahya, Bupati Kabupaten Sampang, Madura, diisukan ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Satreskoba Polrestabes Surabaya. Isu tersebut juga menyebutkan, sang bupati ditangkap bersama dengan Ketua DPRD setempat serta Kabag Pembangunan Pemkab Sampang saat menggelar pesta sabu-sabu, di sebuah hotel di Surabaya.

Namun isu tersebut dibantah oleh yang bersangkutan. Bantahan tersebut disampaikan langsung oleh Noer Tjahya saat ditemui di lapangan tennis Kota Sampang, selasa malam (08/05/2012). Noer Tjahya yang baru saja pulang dari Surabaya, memang menjanjikan akan menggelar konferensi press guna meluruskan isu tak sedap tersebut.

Noer Tjahya menjelaskan, ia memang tidak berada di Sampang dalam tiga hari terakhir ini. Dan tentu saja tidak masuk kantor. Secara berurutan, Noer Tjahya menyebutkan, pada hari senin kemarin lusa, ia mengaku menghadiri rapat dengan anggota fraksi PKB di Jakarta.
Sementara sepanjang selasa siang tadi, sebelum kembali ke Sampang, Noer juga mengaku ada rapat dengan Bank Indonesia (BI) di Surabaya. Rapat ini terkait dengan perubahan Bank Konvensional Bakti Atha Sejahtera (BUMD milik Pemkab Sampang) menjadi Bank BPR Syari’ah.

“Isu itu tidak benar. Kalau memang benar, saya pasti ditahan. Buktinya khan nggak toh? Saya juga tidak sedang dikejar polisi”, terang Noer Tjahya sambil tersenyum.

Bahkan untuk membuktikan ketidak terlibatan dirinya pada narkoba, sang Bupati yang diusung PKB ini, siap melakukan test urine kapan pun juga. “Silahkan kalau mau dites urine. Jangan cuma tes itu, tes yang lain juga boleh. Tes kejantanan misalnya”, gurau Noer Tjahya yang disambut ledakan tawa para pejabat Pemkab Sampang yang ikut mendampingi dirinya di pinggir lapangan tennis.

Mengenai siapa pembuat dan penyebar isu, Noer Tjahya mengelak menyebutnya. Hanya sang bupati menduga, isu ini dibuat dan dihembuskan sebagai bagian dari black campaign ata kampanye hitam, guna menyudutkan dirinya menjelang Pemilukada Kab Sampang bulan desember tahun ini. Sebagai catatan, bupati yang diusung PKB saat Pemilukada Sampang 2007 ini, kembali mencalonkan diri untuk periode yang kedua kalinya. Partai pengusungnya, kemungkinan tetap sama, PKB. (Mad Topek)

Jumat, 20 April 2012

Copet Di Tribun Stadion SGB Bangkalan – Madura (Plus Video)

Republik Madura - Berhati - hatilah saat menonton sepakbola di dalam stadion. Bukan karena rawan tawuran supporter. TIDAK! Karena saya yakin, supporter sepakbola di Indonesia sudah mulai dewasa. Apalagi di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), Kota Bangkalan, Madura.


Selasa, 13 Maret 2012

Video Aksi K-Conk Mania dan K-Conk Taretan JCC di Curva Est SGB

Republik Madura – Laga Home Persepam Madura United (P-MU) kembali dilangsungkan di Stadion Gelora Bangkalan, minggu (12/03/2012). Dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama dibawah bendera PT Liga Indonesia tersebut, P-MU menjamu tim dari Kalimantan, Barito Putra. Pertandingan berakhir 2-1 untuk kemenangan P-MU (Maaf saya gak mau bahas jalannya pertandingan. Saya lebih suka bahas aksi supporter aja, cak!)

Kamis, 01 Maret 2012

Polisi Grebek Bandar Sabu-Sabu di Bangkalan (plus video liputannya)

Republik Madura - Polisi berhasil menangkap seorang warga berinisial K-H yang diduga termasuk jaringan narkoba dalam sebuah penggrebekan di sebuah rumah bandar narkoba di wilayah kecamatan Socah, Bangkalan, Madura. Penggrebekan ini berlangsung cepat tidak lebih dari 10 menit.

Jumat, 24 Februari 2012

Aksi K-Conk Mania, K-Conk JCC, BONKAR’S dan Bonek di Curva Est SGB Bangkalan

Republik Madura – Gambar gambar yang kami sajikan dibawah ini adalah deretan aksi K-CONK Mania bersama K-Conk JCC dan BONKAR’S alias Bonek Area Sumenep. Selain itu juga hadir puluhan teman-teman Bonek Persebaya Surabaya. Patut dicatat kawan, kemesraan K-Conk dengan Bonek ini jangan dinilai negative. Sejarah-lah yang berbicara.

Sabtu, 18 Februari 2012

Silvio Berlusconi, Antara Milan dan Jabatan Perdana Menteri Italia (plus Video)

Republik Madura – Tulisan ini berawal dari sentilan seorang teman saya yang benci banget sama Milan. Dia bilang, Silvio Berlusconi selaku pemilik Milan telah menggunakan kedudukannya selama menjabat Perdana Menteri Italia untuk memberikan keuntungan bagi klubnya, Milan. Terutama masalah financial atau pembiayaan klub.

Tentu saja ungkapan itu membuat merah telinga. Tapi berkat ungkapan itu pula saya tergerak menulis tentang hal tersebut.

Jumat, 17 Februari 2012

Kontes Ayam Kekok, Ayam Jantan Lokal Madura Yang Bersuara Merdu

Republik Madura - Ayam kekok, yakni ayam jantan lokal Madura, kian diminati oleh para pencinta ayam di pulau garam tersebut. Karena memiliki suara khas, kontes ayam kekok yang mengadu keindahan lengkingan suara ayam ini pun makin sering digelar. Apalagi, jika berhasil menyabet gelar juara, dijamin harganya akan melonjak tinggi.

Rabu, 15 Februari 2012

Kapolres Kaget Karena Bandar Narkoba di Bangkalan Juga Sediakan Ruangan Khusus Pesta Sabu-Sabu

Republik Madura - Narkoba tidak hanya dikonsumsi profesi kelas atas seperti halnya pilot. Di Bangkalan, Madura, seorang kuli bangunan juga ditangkap polisi karena melakukan pesta sabu-sabu.


Selasa, 14 Februari 2012

Catatan Seorang Jurnalis: Mendaki Bukit Sarang Judi Sabung Ayam (Bag. Kedua)

Republik Madura – Tulisan ini adalah tulisan kedua saya seputar pengalaman pribadi di lapangan sebagai salah seorang ‘buruh’ berita. Sengaja saya bikin catatan ini bertepatan dengan Hari Pers Nasional (HPN) ke 66 tanggal 09 Februari 2012 kemarin. Jika sebelumnya cerita dikejar celurit (Catatan Seorang Jurnalis: Tak Ada Berita Seharga Nyawa! (Bagian I)), kali ini saya sajikan pengalaman saya ikut penggrebekan sarang judi sabung ayam di kawasan perbukitan salah satu kecamatan di Bangkalan (lokasi tepatnya gak usah disebut ya…).

Sabtu, 11 Februari 2012

Catatan Seorang Jurnalis: Tak Ada Berita Seharga Nyawa! (Bagian I)

Republik Madura – Sebenarnya sudah saya rencanakan mau nulis dan hendak posting tulisan ini dua hari yang lalu tepat tanggal 09 Pebruari 2012 kemarin di blog saya, Republik Madura. Karena tepat tanggal tersebut, semua insan pers se-Indonesia memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke-66. Namun banyaknya kesibukan termasuk rutinitas mengirim berita, ya akhirnya tertunda hari ini.

Tulisan ini memang sengaja saya buat sebagai salah satu cara memperingati HPN ke 66 tahun ini. Dan ini tulisan bagian pertama. Untuk tulisan kedua buka: Catatan Seorang Jurnalis: Mendaki Bukit Sarang Judi Sabung Ayam (Bag. Kedua)

Sabtu, 28 Januari 2012

Video Gresik United, Ultras dan K-Conk di SGB Bangkalan

Republik Madura - Bertempat di Stadion Gelora Bangkalan (SGB) Kota Bangkalan, Madura, Gresik United (GU) menjamu tamunya Persires Bali Devata (27/01/2012). GU terpaksa menyewa SGB karena tidak memiliki homebase tetap setelah tidak mendapat ijin pemakaian satu stadion pun di Kota Gresik sendiri. Sebelum memakai SGB, GU sempat menjalani laga home nya dengan meminjam Stadion Soedirman Bojonegoro.

monggo buka ini juga Aksi K-Conk Mania, K-Conk JCC, BONKAR’S dan Bonek di Curva Est SGB Bangkalan

Senin, 16 Januari 2012

Anggota Satnarkoba Res Bangkalan Tertembak di Bokongnya!

Republik Madura – Peristiwa ini bikin kaget saya senin dinihari tadi (16/01/2012). Saya tahu setelah seorang teman polisi mengabari ku via SMS. Tapi sang pengirim kabar enggan memberitahu nama serta kronologis kejadian. Sejumlah polisi yang saya tanyain via HP pun menghindar dan tidak menjawabnya.

Sabtu, 14 Januari 2012

Video Serta Parade Foto K-Conk dan Bonek Kompak Dukung Madura United!

Republik Madura – Maaf taretan semua. Saya telat posting ini. Video dan Foto-foto kekompakan K-Conk Mania dan Bonek kala mendukung Madura United di Stadion Gelora Bangkalan, kamis kemarin (12/01/2012) ini, tentu sudah kalian tunggu semua. (BACA DISINI: Bonek dan K-Conk Mania Bersatu Dukung Madura United! P-MU Menang Lawan Persid Jember)
nih juga buka Aksi K-Conk Mania, K-Conk JCC, BONKAR’S dan Bonek di Curva Est SGB Bangkalan

Kamis, 12 Januari 2012

Bonek dan K-Conk Mania Bersatu Dukung Madura United! P-MU Menang Lawan Persid Jember.

Republik Madura – Slogan Bonek dan K-Conk Mania bersaudara tampaknya kian terbukti. Ribuan K-Conk Mania bersama ratusan Bonek terlihat kompak mendukung Persepam Madura United (P-MU) di Stadion Gelora Bangkalan (SGB), kamis sore (12/01/2012).

(Video dan Foto2 Lainnya Lihat Sini: Aksi K-Conk Mania, K-Conk JCC, BONKAR’S dan Bonek di Curva Est SGB Bangkalan)

Come to Madura Island and Watch Our BullRace Event!

Come to Madura Island and Watch Our BullRace Event!