Tak percaya? sebagaimana yang dilaporkan tempo interaktif, pemimpin Nazi Jerman itu tetap dielukan oleh sebagian masyarakat Afrika dan Asia. Setidaknya itu terlihat di Pakistan dan India. Dari pemikiran saya, mereka mengagumi Hilter bukan karena mereka suka akan kekejaman Nazi. Namun semata-mata karena Hilter yang berani berperang melawan Inggris dan Amerika Serikat, dua negara yang mereka anggap sebagai wakil negara imperialis!
Kekaguman ini sama halnya dengan kecintaan masyarakat Amerika latin melihat sosok Che Guevara yang dianggap sosok hebat karena membela kaum tertindas di negara-negara Amerika Utara. Ataupun sama dengan pandangan Osama Bin Laden yang diidentikkan sebagai pahlawan yang menentang kesombongan dan kesewenang-wenangan USA maupun Inggris.
Jika sosok Che dan Osama terafiliasi dalam kelompok yang hanya bisa berperang gerilya, namun lain halnya dengan Hitler. Dengan perangkat perang lengkap, pencapaian Hilter tentu lebih hebat. Nyaris semua daratan Eropa berhasil disapu pasukan Nazi Jerman dengan Blitz Kriege-nya. Pasukan daratnya hebat! Lutwaffe alias Angkatan Udara nya juga pernah menguasai langit Eropa. Bukan hanya di Eropa, Di dataran Afrika pasukan Nazi Jerman mampu merebut sebagian negara Afrika yang sebelumnya menjadi negara koloni atau jajahan Inggris.
Hanya karena adanya akumulasi kekuatan besar saja dari USA, Inggris dan negara lain termasuk pasukan merahnya Stallin kala itu, tentara Hitler harus menyerah kalah. Cukup lima tahun saja, Hitler sudah mampu membuktikan militer Nazi Jerman mampu berperang hebat dan menandingi kekuatan Inggris dan USA.
Alasan lain dalam pandangan saya, semata-mata isu anti-semit alias anti Yahudi. ini alasan lama yang tetap 'terjaga' hingga sekarang. isu genosida Nazi Jerman terhadap Yahudi pada perang dunia II tidak mampu menimbulkan simpati dari sebagian masyarakat dunia pada Yahuni. Malah sebaliknya, mereka seperti nya menyukai dan mendukung genosida tersebut.
Dalam berita yang dirilis tempo interaktif disebutkan, setiap hari baik di Pakistan maupun di India selalu dapat dijumpai orang-orang yang memuji Hitler, baik saat membicarakannya maupun melalui barang-barang yang identik dengan Nazi dan pemimpinnya, Hitler. Kenyataan ini membuat warga Jerman yang berkunjung ke dua negara itu ngeri.
Pakistan berbeda dengan Jerman. Dengan pegunungan di wilayah utara dan laut di wilayah selatan, serta ekonomi yang berjalan baik di wilayah barat dan timur, warga Jerman tidak kesulitan untuk tinggal di Pakistan guna menikmati semua itu. Masalahnya, yang membuat sakit perut, sebagian besar pengunjung Jerman dianggap seperti Hitler.
Seperti yang dialami seorang warga Jerman saat pergi ke tukang cukur. Dengan peralatan yang ada, tukang cukur itu melakukan tugasnya, namun ternyata hasilnya tak memuaskan warga Jerman tersebut. “Saya terlihat seperti Hitler,” seloroh warga Jerman itu.
Di luar dugaan, tukang cukur tersebut malah tersenyum puas dan menjawab, “Ya, ya, ya, sangat bagus.”
Warga Pakistan selalu bersemangat bila berbicara dengan orang Jerman. “Kami juga bangsa Arya,” kata mereka. Mereka juga menilai Hitler sebagai militer jenius, dan tentunya sebagai orang yang perkasa karena memerangi Inggris dan Amerika.
Di India, seorang pengusaha Hindu membuka restoran bernama Hitler's Cross, lengkap dengan gambar Hitler di pintu masuk. Warga Hindu lainnya menjual kain linen lengkap dengan lambang Nazi sebagai tanda keberuntungan. Buku Hitler versi Inggris Mein Kamp juga sangat mudah ditemukan di toko buku pinggiran India. Bahkan, dalam buku-buku sekolah di India, Hitler dikenal sebagai pemimpin besar.
Adolf Hitler Saat Masih Bayi
Pujian untuk Hitler tak hanya di Pakistan, tapi juga di sepanjang perbatasan dari Iran hingga ke Afrika Utara. Sekali lagi, salah satu alasan penting dibalik kekaguman sebagian masyarakat dunia terhadap Hitler ini, diduga karena adanya sentimen anti-Semit tadi. (Mad Topek)
BACA JUGA:
Demi Kemenangan Perang, Anjing Pun Dilatih Berbicara Oleh Nazi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar